#Drama ART

Mau curhat tentang pencarian ART yang dramaaaaaa banget dewh..bikin capek lahir batin..

Sejak lebaran 2012, ART di rumah mama tinggal 1 orang. Si bibi dah tua...tugasnya sebagian besar adalah mengurus papa yang sakit. Jadilah harus nyari satu ART lagi untuk bantu bersih-bersih RT pluss karena saya (sempat) berencana untuk kembali bekerja, saya pun mencari satu ART lagi untuk membantu menjaga Matteo.

Ini rekam jejak pencarian ART dalam 1.5 bulan terakhir..

Episode 1 :
Makelar kampung : Ibu Ipah (Jakarta Barat)
Admin : Rp 800.000
Gaji ART : Rp 1.000.000
Nama ART : Yati, asal Brebes (21 th)
Lama bekerja : 2 hari
Cerita : si Yati ini saya ambil untuk membantu menjaga Matteo. Gajinya agak mahal memang tp klaimnya : sudah biasa urus anak kecil, bisa masak, blablabla. OK. Tp baru kerja 1 hari, ternyata dia laporan ke makelar nya kalau :
- ngga mau disuruh bersih-bersih/cuci maunya ya ngemong Matteo aja (saya minta dia cuci alat makan dan keperluan Matteo)
- makannya ngga enak, ga ada ayam
hari kedua pagi-pagi saya terima telpon dari makelarnya yang bilang gini : "bu, itu si Yati dikembalikan saja. Banyak omong. Mosok ngurus dd (baca : Matteo) cm mau ngemong aja ngga mau bersih-bersih. Maunya makan enak. Saya bilangin ke dia, kalau mau makan enak kerja di restoran saja sanah!". Saya kaget...ini ART gendeng apa y? Mumpung ditawarin untuk dikembalikan, sore harinya saya antar dia kembali ke makelar..uang admin dikembalikan 100%.

Episode 2 :
Penyalur pembantu : Mamah Silvia (Jakarta Selatan)
Admin : Rp 500.000
Gaji ART : Rp 700.000
Nama ART : Neni & Siti asal Labuan, Anyer (17 th)
Lama bekerja : 4 hari
Cerita : direferensikan penyalur ini dari teman SMA, makanya saya percaya. Saya ambil 2 orang, Neni u/ membantu jaga Matteo sementara Siti u/ membantu mama di rumah. Hari pertama dan kedua dilalui dengan mulus. Neni cepat sekali akrab dengan Matteo. Syukurlaaaaaaah, lega dong saya ? Eits ntar dulu! Pas hari ketiga, pagi-pagi saya terima telpon dari Mamah Silvia. Katanya, si Neni sama Siti telpon ke kampung..ngeluh makan cuma masak sehari 1x..masaknya juga sayur aja ngga ada lauknya. Nah loh? Saya panggil si Bibi yang biasa masak untuk makan. Saya tanya : bibi masak apa hari ini? Dijawab : semur tahu-tempe sama sayur labu, non. Sang makelar pun bilang : iya non, ini si Neni sama Siti telpon ke kampung bukan ke saya. Ngomongnya macem-macem pula. Saya ya ngecek apa bener yang diomongin ~.~

Kelar taro telpon, saya panggil si Neni dan Siti...tanya : ada apa? tadi bu Silvia telpon saya. Dijawab sama si Neni (nah ini bagian yang paling bikin saya "keki") : "ngga betah bu. Makannya cma sayur aja. Masak sehari cuma sekali, biasa dulu kerja siang-malem lauknya beda (kerja disana aja tah, kenapa juga keluar??). Trus odol dari ibu jg dah abis (odol baruuu ukuran 125 gr dalam 3 hari abisss..ga abis pikir gimana cara makenya?). Shampoo dari ibu bikin kepala saya gatel (ngga cocok? beli sendiri lah! Masih bagus disediain, ngga ada ketentuan dari penyalur juga musti nyediain perlengkapan mandi.)" (si Neni ngomongnya sambil manyun mulutnya..grrrh!!). Ga perlu ditulis deh respon saya seperti apa denger jawaban model begini ya..*berasep ubun-ubun*..saya telpon penyalurnya bilang saya minta ganti orang. Disanggupin, tapi nunggu katanya besok pagi baru ada orang lagi. OKE DEH!

Episode 3 :
Penyalur pembantu : Mamah Silvia (Jakarta Selatan)
Admin : ngga bayar lagi, gantinya Neni & Siti
Gaji ART : Rp 800.000
Nama ART : Ade & Silva asal Labuan, Anyer (28 dan 25 th)
Lama bekerja : 5 hari
Cerita :  Akhirnya saya dapat pengganti untuk si Neni & Siti. Kali ini sudah lebih dewasa usianya. Klaimnya lebih pengalaman dan bisa masak. Ya ya ya. Sebetulnya tidak ada masalah berarti dengan Ade dan Silva. Silva yang kebagian tugas jaga Matteo juga cukup telaten.

Di hari keempat mereka bekerja, saya ngobrol-ngobrol via bbm sama teman SMA yang mereferensikan penyalur pembantu Mamah Silvia. Singkat cerita, pembantunya yang dulu diambil dari Mamah Silvia diberhentikan karena ketauan mencuri. Dan ternyata oh ternyata, 2 pembantu yang mencuri di rumahnya itu adalah : (jeng jeng jeng) Ade & Silva (tepok jidat!). Teman saya cuma berpesan supaya saya berhati-hati.

Saya pun segera memberitahu mama dan kami berdua langsung parno setengah mati! o.O Keesokan paginya kami menghubungi si penyalur. Dan setelah ditanya bolak-balik, akhirnya ngaku loh dia kl "iya benar Ade & Silva pernah kerja dengan ibu S dan mencuri" CRAPTASTIC! gelonya ni penyalur yaa, dah tau orang ngga jujur kenapa juga masih dikasih ke saya? Padahal dr awal saya telpon saya bilang kalau saya direferensikan oleh ibu S.

Akhirnya kami putuskan u/ mengembalikan Ade & Silva. Walaupun mereka tidak mencuri di tempat kami, tapi sulit untuk bisa percaya setelah tahu history kerja mereka. Uang admin jadi hangus deh (hiks!) dan kami menolak untuk membayar gaji mereka selama 5 hari krn merasa dicurangi oleh si penyalur.

Episode 4:
Penyalur pembantu : LPK Karya Mandiri (Jakarta Selatan)
Admin : Rp 1.200.000
Nama ART : Ibu Maryam asal Lampung (54 th)
Lama bekerja : 3 hari
Cerita : duh ART yg satu ini dah tua, tapi mama saya menerima dia bekerja karena dia karena si ibu bilang serius butuh kerja dan bersedia membantu mengurus papa saya yang sakit. Malam hari nya, si ibu menemui saya bilang gini : "saya punya keponakan lg cari kerja juga. Bisa u/ disuruh jaga dd (Matteo)"
saya : "keponakan nya umur berapa? sekarang dimana?"
Ibu M : "umur 14 th, kerja sama ibu yg punya yayasan tp ga betah. Maunya bareng-bareng sama saya"
saya : "hmm masih muda banget ya bu, lagian masih kerja sm orang mana enak saya ngambil nya"
Ibu M : "ditebus aja..bayar 700 rb. Saya ngga tenang jadinya, kepikiran terus disana dia ngga betah"
saya : "udah malem bu, besok aja diomongin lg. Nanti saya tanya suami saya"

Besok paginya saya sampaikan ke Ibu M bahwa saya tidak bisa "menebus" keponakannya begitu saja karena posisinya sekarang sudah bekerja...tidak etis. Plus lagi, keponakannya masih terlalu muda, saya tidak yakin ia bisa membantu menjaga Matteo. Ibu M memaksa dengan mengatakan : "ya saya saja urus dd, keponakan saya urus RT" (makin ngaco nih?). Lagi-lagi "ide"nya saya tolak dengan halus.

Siang harinya, tiba-tiba dikejutkan dengan laporan dari bibi : "non, itu ibu M bilang tidak betah. Mau pulang saja. Minta diantar ke yayasan". Hyaaaaaa, beneran nih..pasti gara-gara tadi pagi saya menolak untuk "menebus" keponakannya. Hadeeeh!!!! Mama saya marah sekali ketika tahu dan segera menghubungi yayasan. Yayasan berjanji mengirimkan pengganti sekaligus menjemput Ibu M besok. Selama menunggu dijemput, Ibu M hanya duduk-duduk di kamar dan makan. Bagus, dia pikir rumah saya penginapan gratis barangkali? Dramanya lagi, si Ibu M ini koar-koar ke tetangga kalau mama saya ngga cocok dengan dia dan ngga mau pakai dia tapi ngga bertanggungjawab dengan tidak mengembalikan dia ke yayasan. Super drama! Akhirnya daripada bikin onar, saya panggil security cluster untuk mengamankan si Ibu M sambil menunggu orang yayasan datang menjemput. Saya hubungi yayasan dan sampaikan bahwa saya minta Ibu M dijemput hari ini juga dan bila belum ada pengganti, saya minta uang admin saya dikembalikan.

Akhirnya malam itu juga orang dari yayasan datang dan langsung meminta maaf kepada mama saya atas keributan yang ditimbulkan Ibu M. Mereka setuju mengembalikan uang admin dengan potongan biaya transport antar-jemput dan gaji Ibu M selama 3 hari di rumah kami. Total uang yg dikembalikan : Rp 1.010.000.

Episode 5 :
Penyalur Pembantu di Kav Kinayungan, Tangerang (ngga ngeh namanya..)
Admin : Rp 1.100.000

Gaji ART : Rp 800.000
Nama ART : Meri asal Brebes (17 th)

Lama bekerja : 4 hari
Cerita : Saya dan mama cukup senang dengan Meri. Anaknya rajin dan suka dengan anak kecil sehingga cepat sekali akrab dengan Matteo. Yang bikin kaget ketika memasuki hari ketiga, Meri mendatangi mama saya bilang bahwa dia tidak betah, ingin pulang, perasaannya tidak enak. Mama saya bingung? BANGET! Kami coba ajak ngobrol baik-baik tetep ngga ketauan penyebab "perasaan tidak enaknya" itu apa? Saya sempat tawarkan untuk menghubungi kampungnya menggunakan HP saya karena saya pikir mungkin dia kangen kampung dan kepikiran ibunya yang sedang sakit (Meri sempat cerita kalau ibunya sudah tua dan sakit-sakitan, mangkanya ia ke Jakarta cari uang u/ biaya berobat ibu) tapi dia menolak. Kekeuh tetep pengen pulang (__ ___!)

Akhirnya telpon yayasan, ngasih tau kejadiannya dan minta pengganti segera. Lagi-lagi selama menunggu pengganti, si Meri cuma diem di kamar..keluar kalo makan / ke kamar mandi aja. Sama sekali ngga mau ngerjain kerjaan RT lagi. Padahal saya masih menggaji dia loh! haissh...

Episode 6 :
Penyalur Pembantu di Kav Kinayungan, Tangerang (lupa namanya..)

Admin : ngga bayar lagi, pengganti Meri

Gaji ART : Rp 800.000
Nama ART : Merin asal Tegal (17 th)

Lama bekerja : 0 hari

==========================

Huffttt!
Sekian cerita drama pencarian ART yang menguras tenaga lahir-batin..semoga bisa TAMAT di Episode ke 6 aja.

Cape batin dalam pencarian ART ini membuat saya akhirnya memutuskan untuk tidak kembali ke dunia kerja dalam waktu dekat dan meneruskan merawat Matteo seorang diri. Capek si, tapi setidaknya saya lebih tenang dan tidak diribetkan dengan urusan ART yang moody dan manja. Masih terus berdoa semoga mama saya bisa mendapatkan ART yang baik dan dpt diandalkan. Amiiiiiiiiiiiiiiin....

Sekian curhatnya ah..